Selasa, 05 Juni 2012

Kata-Kata Penguat Jiwaku

Untuk Anda yang lebih lesu wajib membaca ini beberapa kali hingga Anda dapat merasakan kekuatan jiwa yang luar biasa..

" Aku sadar akan keberadaanku...aku merasa mampu untuk menguasai perasaanku karena aku sayang pada diriku sendiri..Sekarang aku memilih untuk tenang dan menyadari dengan sangat mendalam bahwa hidupku ini berharga..Aku penting..Aku penting..Aku disayangi...Aku diinginkan oleh kehidupan ini..Aku pasti bisa.......
Perasaan sedih, kecewa dan hampahanyalah perasaan sementara saja...yang hanya numpang lewat .. aku pasti bisa sukses..aku yakin...dan demi keluargaku....orang-orang yang kusayangi...aku ingin melihat mereka bahagia...Ya Tuhan mampukanlah aku...aku pasti sukses!! Aku Pasti Bisa..!!! "

(Tarik nafas panjang.. tahan sebentar...lalu hembuskan perlahan dan katakan lagi....)

" Sekarang aku sudah tenang..aku sudah damai..aku dapat menguasai perasaanku dengan mudah...Karena ada kasih sayang Sang Pencipta di dalam Batinku... Terima Kasih yah Tuhan... Sekarang aku sudah merasa sangat damai dan tabah..... Masalah sebesar apapun ,,kekuatanmu didalam diriku jauh lebih besar!! aku pasti bisa!! "






karya :: Bpk Dedy Susanto dalam buku yang berjudul "PEMULIHAN JIWA"


Sebarin ke temen-temen kamu yang doyan galau... salam hangat damai ! ;))

Senin, 04 Juni 2012

7 Tanda Pria BOSAN dengan kekasihnya

Suatu hubungan tidak selamanya dapat berjalan mulus seperti apa yang selalu kita inginkan. Adakalanya pria mulai bosan dengan kekasihnya karena alasan-alasan tertentu. Hal ini membuat ketertarikannya terhadap hubungan tersebut menjadi berkurang. Seperti lansiran eHow, berikut tanda / ciri pria mulai bosan dengan kekasihnya.




1.Menjadi Lebih Sibuk
Jika ia menjadi lebih sibuk akhir-akhir ini bisa jadi itu alasannya agar tidak harus menemui Anda. Namun sebaiknya Anda jangan langsung menegurnya. Cari tahu dulu apakah pasangan benar-benar sibuk atau sedang menghindar dari Anda.



2.Jarang Kontak Fisik
Perhatikan kontak fisiknya terhadap Anda. Jika pada awalnya Anda berdua sering berpegangan tangan dan berpelukan, namun belakangan ini si dia jarang berinisiatif untuk melakukannya, maka bisa jadi ini adalah pertanda kurang baik untuk hubungan Anda. Jika perlakuan sayangnya telah jelas berkurang pada Anda dan terlihat seperti menjauh dari Anda, hal ini mungkin dikarenakan dia sedang sangat jenuh kepada Anda.



3.Jarang Memberi Kabar
Jika dulu dimanapun dia berada dan kemanapun ia pergi, ia akan selalu memberi kabar. Tetapi sekarang ia telah jarang melakukannya. Saat dia merasa bahwa memberi kabar kepada Anda bukan lagi hal yang penting baginya, itu merupakan tanda kebosanannya terhadap hubungannya dengan Anda.



4.Anda yang Menelepon Duluan
Si Dia pun tidak lagi berinisiatif untuk menghubungi Anda lebih dulu. Jika Anda merasa bahwa Andalah yang selalu mencarinya dan berusaha menghubunginya lebih dulu dan saat ditelepon si dia berusaha untuk mengakhiri panggilan lebih dulu, maka bisa jadi indikasi yang sangat jelas bahwa dia sedang jenuh.



5.Lebih Sering Bersama Temannya
Amati kebiasaannya. Jika dia menjadi lebih sering pergi bersama teman-temannya kemungkinan dia bosan dengan Anda. Mungkin dia sedang membutuhkan suasana yang baru dan itu didapatnya dengan cara berkumpul bersama teman-temannya.



6.Dia tidak mengajak Anda pergi.
Dia sudah jarang mengajak Anda untuk bertemu, bahkan ketika Anda yang mengajaknya pergi, dia tidak langsung menyetujui. Hal ini bisa terjadi karena tempat kencan yang didatangi sudah tidak menarik dan istimewa lagi baginya. Coba ajak si Dia untuk menonton pertandingan olahraga favoritnya. Ini bisa membuat dia terkejut dengan ajakan Anda.



7.Membuat Janji yang Tidak Ditepati
Dari keenam tanda yang telah disebutkan, tanda yang terakhir ini mungkin dikarenakan dia sudah bosan. Misalnya dia kerap membatalkan janji. Sewaktu dia berjanji akan menelepon Anda jam 7 malam, dia baru menelepon Anda jam 9 atau malah keesokan harinya. Begitupun halnya saat dia menjanjikan untuk bertemu tetapi si dia tiba-tiba membatalkannya.











*Kiki Oktaviani-Wolipop

Minggu, 03 Juni 2012

Jangan Menikah Karena 8 Alasan Ini. BACALAH :)



Saat penasaran itu terjawab, bukan tak mungkin bosan melanda, rasa sayang menguap.
Pernikahan merupakan peristiwa sakral yang menyatukan dua orang dalam satu ikatan. Ada janji setia sehidup semati yang harus dijaga.
Agar pernikahan terwujud menjadi rumah tangga harmonis dan langgeng, Anda harus punya cinta dan keyakinan terhadap pasangan. Jangan menikah hanya karena delapan alasan berikut ini, seperti dikutip dari Health24:
1. Menikah hanya karena harta
Di awal pernikahan, mungkin Anda begitu menikmati kehidupan rumah tangga. Namun, kehidupan rumah tangga tanpa landasan cinta kuat tentu jauh dari harmonis dan langgeng. Apalagi jika di tengah perjalanan rumah tangga, pasangan kehilangan harta. Atau, Anda bertemu dengan pria yang jauh lebih kaya dan memikat.
2. Ingin meninggalkan rumah orangtua
Ini biasanya menimpa mereka yang hidup di tengah keluarga penuh konflik. Menikah seringkali menjadi jalan pintas agar bisa keluar dari suasana rumah yang mungkin seperti ‘neraka’. Namun, meninggalkan rumah bersama suami bukan jawaban mutlak. Pernikahan yang prematur justru bisa membuat Anda terjebak dalam konflik baru yang lebih rumit.
3. Karena orangtua menyukainya
Ini bukan alasan tepat bagi Anda dan pasangan segera melangsungkan pernikahan. Ingat, yang akan hidup dengannya adalah Anda sendiri, bukan orangtua Anda. Jangan biarkan Anda terjebak dengan sosok yang sebenarnya belum Anda yakini terbaik sebagai pasangan hidup.
4. Ingin merasakan hubungan lebih intim
Ketika kekuatan agar bisa berhubungan lebih intim menjadi alasan kuat menikah, ini berbahaya. Tujuan utama pernikahan bukan lagi membangun kehidupan rumah tangga yang harmonis dan langgeng, tapi hanya ‘malam pertama’. Saat penasaran itu terjawab, bukan tak mungkin bosan melanda, rasa sayang menguap, dan ujung dari ini semua adalah kehancuran rumah tangga.
5. Ingin punya anak
Ingin punya anak memang menjadi pendorong kuat bagi banyak orang untuk menikah. Namun, apakah Anda ingin membawa anak dalam kondisi yang tidak ideal? Landasan cinta adalah harga mati. Jangan sampai anak Anda kelak menjadi korban ketidakharmonisan rumah tangga. Atau, malah Anda bisa menjadi orang tua tunggal kelak.
6. Menikah dengan peselingkuh
Ada beberapa kasus orang menikah secara diam-diam dengan selingkuhannya. Awalnya, mungkin akan berjalan dengan baik. Namun, untuk jangka panjang, pernikahan ini bisa menjadi malapetaka.
Ingat, pernikahan ini terjadi di atas penderitaan orang lain. Ini artinya masing-masing berani mengambil risiko mencari kebahagiaan tanpa peduli nasib pasangan utama masing-masing. Bukan tak mungkin pasangan kembali selingkuh, dan Anda menjadi korban berikutnya.
7. Tekanan sosial
Ini seringkali menimpa mereka yang sudah memasuki usia siap menikah, namun masih melajang. Mereka umumnya merasa terpojok dengan pertanyaan yang dilontarkan teman dan keluarga besar seperti, “Kapan menikah?” Jangan sampai tekanan ini membuat Anda menikahi orang yang salah.
8. Membuktikan bukan homoseksual
Itu bukan ide yang baik. Jangan menjadikan pernikahan sebagai tameng bagi Anda untuk membuktikan sesuatu kepada dunia. Jika memang Anda seorang homoseksual, menikah tidak akan mengubahnya. Selain membuat pasangan menderita, rumah tangga juga tidak akan bahagia.



• VIVAnews

Sabtu, 02 Juni 2012

Tulisan di atas pasir



          Di pesisir sebuah pantai, tampak dua anak sedang berlari-larian, bercanda dan bermain dengan riang gembira. Tiba-tiba, terdengar pertengkaran sengit di antara mereka, salah seorang anak yang bertubuh lebih besar memukul temannya sehingga wajahnya menjadi biru lebam. Anak yang dipukul seketika diam terpaku.
Lalu...

dengan mata berkaca-kaca dan raut muka marah menahan sakit, tanpa berbicara sepatah katapun, dia menulis dengan sebatang tongkat di atas pasir
"Hari ini temanku telah memukul aku !!!"

Teman yang lebih besar merasa tidak enak, tersipu malu tetapi tidak pula berkata apa-apa. Setelah berdiam-diaman beberapa saat, ya ..dasar-anak-anak, mereka segera kembali bermain bersama.

Saat lari berkejaran, karena tidak berhati-hati, Tiba-tiba, anak yang dipukul tadi terjerumus ke dalam lobang perangkap yang dipakai menangkap binatang "Aduh.... Tolong....Tolong!" ia berteriak kaget minta tolong. Temannya segera menengok ke dalam lobang dan berseru
"Teman, apakah engkau terluka? Jangan takut, tunggu sebentar, aku akan segera mencari tali untuk menolongmu".

Bergegas anak itu berlari mencari tali. Saat dia kembali, dia berteriak lagi menenangkan sambil mengikatkan tali ke sebatang pohon,

"Teman, Aku sudah datang! Talinya akan kuikat ke pohon, sisanya akan ku lemparkan ke kamu, tangkap dan ikatkan dipinggangmu, pegang erat-erat, aku akan menarikmu keluar dari lubang".

Dengan susah payah, akhirnya teman kecil itupun berhasil dikeluarkan dari lubang dengan selamat. Sekali lagi, dengan mata berkaca-kaca, dia berkata,

"Terima kasih, sobat!". Kemudian, dia bergegas berlari mencari sebuah batu besar dan berusaha menulis di atas batu itu
"Hari ini, temanku telah menyelamatkan aku".

Temannya yang diam-diam mengikuti dari belakang bertanya keheranan,

"Mengapa setelah aku memukulmu, kamu menulis di atas pasir dan setelah aku menyelamatkanmu, kamu menulis di atas batu?"

Anak yang di pukul itu menjawab sabar,

"Setelah kamu memukul, aku menulis di atas pasir karena kemarahan dan kebencianku terhadap perbuatan buruk yang kamu perbuat, ingin segera aku hapus, seperti tulisan di atas pasir yang akan segera terhapus bersama tiupan angin dan sapuan ombak.

Tapi ketika kamu menyelamatkan aku, aku menulis di atas batu, karena perbuatan baikmu itu pantas dikenang dan akan terpatri selamanya di dalam hatiku, sekali lagi, terima kasih sobat".

________________________________________________________________________



Mengingat beban kebencian, kemarahan dan dendam, sungguh melelahkan. Apalagi jika orang yang kita benci itu tidak sengaja melakukan bahkan mungkin tidak pernah menyadari bahwa dia telah menyakiti hati kita, sungguh ketidakbahagiaan yang sia-sia. Sebab itu tulislah semua  beban kebencian, kemarahan dan dendammu diatas pasir.

Segala kebaikan dan pertolongan serta kebahagiaan yang pernah diberikan seseorang kepadamu sepatutnya engkau ukir di atas batu agar dapat selalu kau ingat dan kau kenang dalam hidupmu.

Kebijaksanaan si Pohon Apel


Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang
bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga
ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang
daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula,
pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.



Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi
bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi
pohon apel. Wajahnya tampak sedih. 
"Ayo kesini bermain-main lagi denganku,"
pinta pohon apel itu. 
"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon
lagi."
 jawab anak lelaki itu, "Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak
punya uang untuk membelinya."
 Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak
punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau
bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu. "
 Anak lelaki itu
sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada dipohon dan pergi
dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi.
Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya
datang. 
"Ayo bermain-main denganku lagi." kata pohon apel. "Aku tak punya
waktu,"
 jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami
membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?", "Duh, maaf aku
pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk
membangun rumahmu."
 kata pohon apel.

Kemudian, anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan
pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki
itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa
kesepian dan sedih. Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon
apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. 
"Ayo bermain-main lagi denganku."
Kata pohon apel. 
"Aku sedih," kata anak lelaki itu. "Aku sudah tua dan ingin
hidup tenang.Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku
sebuah kapal untuk pesiar?"

"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan
menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan
bersenang-senanglah ."
 Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu
dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi
datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. 
"Maaf,
anakku,"
 kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu."
"Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu."Jawab
anak lelaki itu. 
"Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat."
kata pohon apel. 
"Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk melakukan itu."jawab anak lelaki
itu. 
"Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan
padamu.Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini."
 kata
pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang." kata anak lelaki. "Aku hanya
membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama
meninggalkanmu.".
 "Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah
tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di
pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang."
 Anak lelaki itu
berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan
tersenyum sambil meneteskan air matanya.


Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu bagaikan orang tua kita.
Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika
kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita
memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita
akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk
membuat kita bahagia. Kamu mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah
bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi kadang begitulah cara kita
memperlakukan orang tua kita.

Sebarkan cerita ini untuk mencerahkan lebih banyak rekan, teman, sahabat &
saudara. Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita. Sampaikan pada orang
tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh
hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.

________________________________________________________________________
Ketika ibumu melahirkanmu, kamu menangis..
Dan orang-orang sekelilingmu tertawa gembira..
Maka berbuatlah untuk suatu hari (kematian),
Dimana orang-orang menangisimu sedang kamu bahagia..

Arti Sebuah Perhatian

Pernahkah kamu menyia-nyiakan perhatian tulus yang diberikan oleh seseorang kepadamu? Bukan berniat mengubahmu atau menjadikanmu sama dengan orang lain, hanya saja mereka yang memberimu perhatian ingin kamu hidup jauh lebih baik.Berikut sepenggal kisah dimana kamu akan tahu seberapa besar arti SEBUAH perhatian yang kamu berikan kepada orang lain .


Suatu malam, Budi seorang ayah sekaligus eksekutif yang sukses, seperti biasa ia selalu sibuk memperhatikan berkas-berkas pekerjaan kantor yang dibawanya pulang ke rumah, karena keesokan harinya ada rapat umum yang sangat penting dengan para pemegang saham. Ketika ia sedang asyik menyeleksi dokumen-dokumen kantor itu, putrinya Jessica datang menghampirinya dan berdiri tepat disampingnya sambil memegang buku cerita baru yang bergambar seorang peri kecil yang imut. Buku ini sangat menarik perhatian Jessica.




"Pa liat...!" Jessica berusaha menarik perhatian ayahnya. Budi menengok ke arahnya, sambil menurunkan kaca matanya, kalimat yang keluar hanyalah kalimat basa-basi "Wah, Buku baru ya Jes?",
" Ya papa" Jessica berseri-seri karena merasa ada tanggapan dari ayahnya.
"Bacain Jessi dong pa...!" pinta Jessica lembut, "Wah papa sedang sibuk sekali, jangan sekarang deh" sanggah Budi dengan cepat.

Lalu ia segera mengalihkan perhatian nya pada kertas-kertas yang berserakkan didepannya, dengan serius.

Jessica bengong sejenak, namun ia belum menyerah. Dengan suara lembut dan sedikit manja ia kembali merayu "Pa, mama bilang Papa mau baca untuk Jessi".
Budi mulai agak kesal, “ Jess! Papa sibuk, sekarang Jessi suruh Mama baca ya! "
" Pa, Mama cibuk, terus , coba dech papa liat gambarnya lucu-lucu"
" Lain kali Jessica, sana ! Papa lagi banyak kerjaan", Budi berusaha memusatkan perhatiannya pada lembar-lembar kertas tadi, menit demi menit berlalu, Jessica menarik nafas panjang dan tetap disitu, berdiri ditempatnya penuh harap, dan tiba-tiba ia mulai lagi.
" Pa, gambarnya bagus, Papa pasti suka",
" Jessica, PAPA BILANG, LAIN KALI !! " kata Budi membentaknya dengan keras.

Kali ini Budi berhasil, semangat Jessica kecil terkulai, hampir menangis, matanya berkaca-kaca dan ia bergeser menjauhi ayahnya.
"Iya pa, lain kali ya pa?",
Ia masih sempat mendekati ayahnya dan sambil menyentuh lembut tangan ayahnya ia menaruh buku cerita di pangkuan sang Ayah.
" Pa kalau papa ada waktu, Papa baca keras-keras ya pa, supaya Jessica bisa denger".

Hari demi hari telah berlalu, tanpa terasa dua pekan telah berlalu namun permintaan Jessica kecil tidak pernah terpenuhi, Buku cerita Peri imut, belum pernah dibacakan untuk dirinya.

Hingga suatu sore terdengar suara hentakan keras "BUKK !!"

Beberapa tetangga melaporkan dengan histeris bahwa Jessica kecil terlindas kendaraan seorang pemuda mabok yang melajukan kendaraannya dengan kencang didepan rumah Budi. Tubuh Jessica mungil terhentak beberapa meter, dalam keadaan yang begitu panik ambulance didatangkan secepatnya. Selama perjalanan menuju rumah sakit Jessica kecil sempat berkata dengan begitu lirih "Jessi takut Pa, Jessi takut Ma, Jessi sayang papa mama " darah segar terus keluar dari mulutnya hingga ia tidak tertolong lagi ketika sesampainya di rumah sakit terdekat.

Kejadian hari itu begitu mengguncangkan hati nurani Budi, Tidak ada lagi waktu tersisa untuk memenuhi sebuah janji. Kini yang ada hanyalah penyesalan. Permintaan sang buah hati yang sangat sederhana pun tidak terpenuhi. Masih segar terbayang dalam ingatan budi tangan mungil anaknya yang memohon kepadanya untuk membacakan sebuah cerita, kini sentuhan itu terasa sangat berarti sekali, "...papa baca keras-keras ya pa, supaya Jessica bisa denger", kata-kata jessi terngiang-ngiang kembali.

Sore itu setelah segalanya telah berlalu, yang tersisa hanya keheningan dan kesunyian hati, canda dan riang Jessica kecil tidak akan terdengar lagi, Budi mulai membuka buku cerita peri imut yang diambilnya perlahan dari onggokan mainan Jessica di pojok ruangan. Bukunya sudah tidak baru lagi, sampulnya sudah usang dan koyak. Beberapa coretan tak berbentuk menghiasi lembar- lembar halamannya seperti sebuah kenangan indah dari Jessica kecil. Budi menguatkan hati, dengan mata yang berkaca-kaca ia membuka halaman pertama dan membacanya dengan sura keras, tampak sekali ia berusaha membacanya dengan keras, Ia terus membacanya dengan keras-keras halaman demi halaman, dengan berlinang air mata.

"Jessi dengar papa baca ya" , selang beberapa kata, hatinya memohon lagi"Jessi papa mohon ampun nak",
" Papa sayang Jessi"

Seakan setiap kata dalam bacaan itu begitu menggores lubuk hatinya, tak kuasa menahan itu Budi bersujud dan menangis, memohon satu kesempatan lagi untuk mencintai.
_________________________________________________________________________________

Seseorang yang mengasihi selalu MENGALIKAN kesenangan dan MEMBAGI kesedihan kita, Ia selalu memberi PERHATIAN kepada kita. Karena ia Peduli kepada kita.

ADAKAH "PERHATIAN TERBAIK" ITU BEGITU MAHAL BAGI MEREKA ?
BERILAH "PERHATIAN TERBAIK" WALAUPUN ITU HANYA SEKALI

Bukankah Kesempatan untuk memberi perhatian kepada orang-orang yang kita
cintai itu sangat berharga ?

DO IT NOW !!
Berilah "PERHATIAN TERBAIK" untuk mereka yang kita cintai !
LAKUKAN SEKARANG !! KARENA HANYA ADA SATU KESEMPATAN UNTUK MEMPERHATIKAN DENGAN HATI KITA.